• Minggu, 11 November 2012

      Saudi Bakal Hancurkan Makam Nabi dan Sahabat

      Makam Rosululloh

      Jakarta, NU Online
      Pemerintah Saudi Arabia berencana menghancurkan situs penting Islam meliputi masjid Nabawi di Kota Madinah dan beberapa situs penting lainnya.

      Rezim Al Saud yang menguasai pemerintahan di Arab Saudi berencana menghancurkan tiga masjid tertua di dunia dalam ekspansi multi miliar pound, dalam sebuah laporan yang dikutip Fars News, Ahad (28/10/2012).

      Masjid Nabawi di Madinah, di mana Rasullulah Muhammad dimakamkan, akan dihancurkan bulan depan usai musim haji tahun ini. Rencananya, pembangunan itu akan mengubah masjid Nabawi menjadi gedung terbesar di dunia, dengan kapasitas 1,6 juta orang.

      Rencana Saudi untuk meruntuhkan situs sejarah Islam yang paling dihormati oleh muslimin di dunia itu tentu saja amat mengejutkan.

      Menurut rencana, sebagian besar perluasan Masjid Nabawi akan diperlebar sisi Barat masjid, yang di sana berada makam pendiri Islam dan dua khalifah pertama Islam Abu Bakar dan Umar.

      Menurut Kementerian Urusan Islam Saudi Arabia yang menerbitkan sebuah pamflet tahun 2007 silam dan disusun oleh Mufti Besar Arab Saudi, Abdulaziz al-Sheikh, bahwa penghancuran kubah masjid dan meratakan makam Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Umar berdasarkan fatwa Abdulaziz al-Sheikh.

      Dr Irfan al-Alawi dari Yayasan Riset Warisan Islam (Islamic Heritage Research Foundation)mengatakan sudah 10 kegiatan tahunan terkait perusakan situs Islam di Arab Saudi.

      “Membisunya kaum Muslimin atas penghancuran Mekkah dan Madinah adalah bencana dan kemunafikan terbesar,” tegasnya.

      “Film tentang pelecehan Nabi Muhammad jadi protes di seluruh dunia, tapi penghancuran tempat kelahiran Nabi, dimana Rasulullah Saw berdoa dan mendirikan Islam justru dibiarkan hancur tanpa kritik apa pun,” pungkasnya.


      Redaktur: Mukafi Niam
      Sumber : lensaindonesia.com

      Maqam Rosululloh akan di Bongkar ???

      Makam Rosululloh
      Jakarta, NU Online
      Terkait isu pembongkaran makam Rasulullah sebagai proyek pemekaran Masjid Nabawi di Madinah, masyarakat Islam dunia menjadi resah. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar di negeri berpenduduk muslim terbesar mendorong internasionalisasi aset Islam di Tanah Haram.

      “Kami mengusulkan agar aset Islam ini dikelola oleh umat Islam internasional,” kata KH Masdar Farid Masu‘di, Rais Syuriah PBNU kepada NU Online di ruang Syuriah PBNU lantai empat Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (10/9) sore.

      Aset Islam yang ada di dua tanah suci, Mekah dan Madinah mesti dikembalikan ke tangan umat Islam. Segala peninggalan Islam bukanlah milik pemerintahan Arab Saudi. Pemerintahan Arab tidak memiliki otoritas untuk memugar atau melenyapkan aset Islam meski aset itu berada di dalam peta geografi mereka, tambahnya.

      Pengelolanya bisa berbentuk panitia khusus yang mewakili umat Islam di tiap negara. Mungkin juga bisa diserahkan kepada OKI dengan pembuatan kesepakatan khusus dalam melestarikan aset tersebut, imbuhnya.

      Kepemilikan aset Islam menjadi tanggung jawab umat Islam sedunia. Pemerintah Arab Saudi, menurutnya, tidak bisa mengklaim kepemilikan aset tersebut. Karena, “aset berupa peninggalan-peninggalan itu sudah hadir lebih dahulu dibanding kehadiran Kerajaan Arab Saudi,” tegas Kiai Masdar.

      Pemeliharaan aset Islam menjadi persoalan serius. Karena, masalah ini menyangkut kepentingan umat Islam, tetapi juga umat manusia sedunia. Selain mereka yang hidup sekarang, manusia yang hidup kemudian pun berkepentingan terhadap aset itu, tutupnya.

      Redaktur : A. Khoirul Anam
      Penulis : Alhafiz Kurniawan

      Subscribe To RSS

      Sign up to receive latest news